Saturday, June 28, 2025

Kisah Andi Akbar Muzfa, Advokat Muda dari Sulsel yang Tetap Memilih Hidup Sederhana

Kisah Andi Akbar Muzfa, Advokat Muda dari Sulsel yang Tetap Hidup Sederhana dan Tak Lelah Membela Masyarakat Kecil

Makassar - Menjadi pengacara tidak membuat Andi Akbar Muzfa, SH., hidup dalam sorotan atau penuh kemewahan. Pria kelahiran Ujung Pandang, 30 April 1988 ini justru memilih untuk tetap hidup sederhana dan membaktikan ilmunya untuk membantu masyarakat kecil yang kesulitan hukum.

Andi adalah anak sulung dari Kompol Andi Muzakkir, perwira polisi yang dikenal sangat tegas saat menjabat Kapolsek di berbagai kecamatan di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Figur sang ayah memberi pengaruh besar terhadap jalan hidup Andi yang hari ini dikenal sebagai salah satu advokat muda berintegritas di kawasan Timur Indonesia.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini tak langsung masuk dunia praktik hukum bergengsi. Ia justru menghabiskan lima tahun menjadi tenaga sukarela di bagian Hukum Sekretariat Daerah Pemda Sidrap sejak 2011 hingga 2016. “Saya ingin belajar dari akar. Dari pelayanan hukum di masyarakat yang paling dasar,” katanya.

Barulah kemudian Andi meniti karier sebagai asisten lawyer di Bertua & Co Jakarta Timur, firma milik Bertua Hutapea, adik dari Hotman Paris. Selanjutnya ia bergabung dengan kantor hukum Andi Bahtiar, SH., mantan hakim Tipikor, di Makassar.

Pada tahun 2020, ia membentuk firma hukumnya sendiri ABR & Partners dan menjabat sebagai Managing Partner hingga kini. Ia dikenal sebagai drafter hukum yang cermat dan piawai menyusun strategi serta dokumen hukum yang kuat di dalam maupun luar pengadilan.

Namun, yang membuat namanya dikenal luas di masyarakat bukan semata-mata karena kemampuannya, melainkan karena keberaniannya menangani banyak kasus secara pro bono alias gratis. Ia hadir sebagai pembela hukum bagi orang-orang yang kurang mampu.

“Saya ingin hukum tidak menjadi barang mahal. Yang tidak mampu pun tetap punya hak untuk dilindungi,” ujarnya.

Meski sudah menjadi advokat profesional, Andi tetap hidup sederhana. Ia tidak tergiur gemerlap profesi hukum. Gaya hidupnya biasa saja, dan aktivitasnya lebih banyak dihabiskan untuk pengabdian sosial, menulis, serta membina komunitas.

Tak hanya di dunia hukum, Andi juga aktif di bidang wirausaha. Ia pernah menjalankan usaha fashion seperti Republik Gaul, Boegis Fashion, dan Pasolle Store. Kini, ia fokus mengembangkan industri kerajinan sandal LAOLISU di Kabupaten Pinrang—produk lokal yang memperdayakan pengrajin muda.

Andi juga dikenal aktif di berbagai organisasi sejak mahasiswa. Ia pernah menjadi pengurus HMI, ISMAHI, SOMASI, hingga memimpin Gerakan Mahasiswa Pembaharu (GEMPA) dan Solidaritas Pemuda Pemerhati Hukum (SPPH). Selain itu, ia juga menjadi Sekretaris Umum Gerakan Pemuda Peduli Lingkungan (GPPL) Sidrap.

Tak berhenti di situ, Andi adalah penggerak komunitas digital. Ia mendirikan Komunitas Malaikat Komputer, komunitas cyber yang populer di Sidrap pada 2012–2016. Ia juga membentuk berbagai jaringan blogger seperti The Green Hand, Celebes Blogger Community, dan Blogger Sidrap.

Ia aktif menulis dan mengedukasi masyarakat lewat blog pribadinya. (08/10)


Next
This is the most recent post.
Older Post